5 Besar

5 Besar

Saat ini, sejumlah produsen smartphone tengah berlomba memberikan fitur terbaik dalam produk andalannya. Dari mulai kamera beresolusi tinggi hingga memori besar.

Berdasarkan data yang dihimpun Telunjuk.com, layanan rekomendasi dan perbandingan harga belanja daring menunjukkan bahwa pengguna ponsel di Indonesia ternyata lebih memilih HP dengan memori besar ketimbang resolusi kamera.

Pada April 2020, ketertarikan atas smartphone dengan RAM 6GB terjadi peningkatan penjualan yang signifikan, 39,44 persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peningkatan terjadi saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pertama kali diberlakukan di DKI Jakarta, yang kemudian diikuti oleh berbagai wilayah lainnya di bulan yang sama.

Namun penjualan ponsel dengan kapasitas RAM yang lebih rendah yakni 4GB, malah mengalami penurunan sebanyak 4,43 persen.

RAM atau Random Access Memory berfungsi sebagai penyimpanan data aplikasi yang sedang dijalankan. Semakin banyak aplikais yang dijalankan, akan lebih baik ponsel memiliki RAM yang besar.

Berikut lima rekomendasi ponsel dengan kapasitas RAM besar dari kelas menengah dan flagship:

Vivo S1 resmi meluncur ke Indonesia pada 16 Juli 2019. Perusahaan menyematkan memori sebesar RAM 4GB dan ROM 12GB lalu bisa diperluas dengan microSD 256GB serta dipadu dengan cipset Mediatek MT6768.

Selain itu, Vivo S1 juga telah berjalan di atas sistem operasi Android 9.0 Pie yang dibalut FunTouch 9. Perusahaan membanderol ponsel ini dengan harga Rp3,6 juta.

2. Oppo Reno 10x Zoom

Vendor ponsel China lainnya yakni Oppo pun menghadirkan Oppi Reno 10x Zoom yang disematkan memori besar yaitu RAM 8GB dan dua varian ROM 128GB+256GB. Ponsel ini termasuk jajaran perangkat flagship perusahaan.

Memori besar dipadukan dengan prosesor anyar milik Qualcomm yakni Snapdragon 855 yang memberikan peningkatan kinerja hingga 45 persen. Selain itu, Oppo Reno juga dilengkapi dengan kartu grafis Adreno 640 yang memberikan rendering grafis hingga 20 persen lebih cepat.

Harga ponsel ini dibanderol seharga Rp6,2 juta.

Di Indonesia, Realme X2 Pro dibekali memori RAM 12GB dan ROM 256GB lalu dipadukan dengan prosesor kelas flagship Snapdragon 855+ yang merupakan salah satu prosesor tercepat yang dimiliki oleh Qualcomm.

Realme hanya menyediakan satu varian memori RAM & ROM, di pasar luar negeri sesungguhnya Realme X2 Pro memiliki tiga varian memori yaitu 6GB+64GB, 8GB+128GB, dan 12GB+256GB.

Realme X2 Pro menjalankan ColorOS 6.1 yang berjalan di atas Android 9.0. Perusahaan membanderol ponsel dengan harga Rp7,8 juta.

Ada lagi vendor ponsel China yang menawarkan kapasitas memori besar di salah satu produk ponsel kelas menengah mereka yaitu Xiaomi Mi Note 10.

Ponsel ini memiliki memori sebesar 6GB+128GB dan dipadukan dengan prosesor Qualcomm Snapdragon 730G serta sistem operasi Android 9.0 Pie dibalut OS antar muka MIUI 11.

Dengan kapasitas memori 6GB RAM + 128GB ROM dan dipatok harga Rp6,2 juta.

5. Samsung Galaxy A70

Vendor ponsel asal Korea Selatan, Samsung Electronics pun tidak mau kalah untuk membuat ponsel dengan kapasitas memori besar. Samsung Galaxy A70 dibekali memori RAM 6GB dan ROM 128GB serta dapat diperluas dengan microSD hingga 512GB.

Memori ponsel dipadukan dengan dapur pacu octa-core Snapdragon 675 racikan Qualcomm dan GPU versi terbaru yaitu Adreno 612. Samsung Galaxy A70 dibanderol dengan harga Rp5,1 juta.

https://www.totalwar.com/games/three-kingdoms/

Perang besar yang pernah terjadi di Tiongkok bertujuan untuk melenyapkan kerajaan lain dan menyerang wilayah lain agar semakin luas dan pada akhirnya bisa menguasai Tiongkok. Perang-perang besar ini tidak lepas dari aliansi kerajaan agar memiliki kekuatan yang lebih besar supaya mudah untuk meraih kemenangan besar. Berikut adalah perang-perang besar yang pernah terjadi.

Ilustrasi Guan Yu Menghadang Cao Cao (Dynasty Warriors 9) https://www.koeitecmoamerica.com/dw9/images/system/story/zoom/ss6_1.jpg

Kisah Perang 3 Kerajaan, Huang Gai (黃蓋), dilansir berhasil menjalankan misinya, yaitu berpura-pura menyerah kepada Cao Cao (曹操). Huang Gai lalu datang dengan kapal yang penuh dengan bahan peledak yang ditutup dengan kain. Setelah mendekati kapal Cao Cao, Huang Gai memerintahkan pasukannya untuk menyulut api.

Akhirnya, kapal Huang Gai yang bermuatan bahan peledak menabrak lebih dari dua puluh kapal Cao Cao, sehingga terjadi ledakan besar. Otomatis, kapal Cao Cao terbakar hebat dan api mulai menyebar dengan luas. Kenapa lebih dari dua puluh kapal Cao Cao bisa terbakar hebat? Hal ini karena ahli strategi Pang Tong (龐統) berhasil dalam menjalankan rencana.

Awalnya, Pang Tong berpura-pura bergabung dengan Cao Cao dan mulai memberitahu strategi terbaik agar bisa meraih kemenangan. Dia mengusulkan untuk merantai semua kapal menjadi satu sehingga kapal tidak mudah goyang dan tenggelam, sehingga lebih kokoh. Setelah kalah, salah satu jenderal milik Cao Cao, Zhang Liao (張遼), membantu Cao Cao melarikan diri dari kejaran Huang Gai.

Namun, Huang Gai akhirnya bisa dipanah oleh Zhang Liao hingga jatuh ke sungai. Cao Cao dan pasukannya melanjutkan pelarian mereka ke Wu Lin (烏林), Hu Lu Gu (葫蘆谷), dan Hua Rong Dao (華容道). Saat di Hua Rong Dao, dia dihadang oleh Guan Yu beserta pasukannya.

Sesuai dengan rencana Zhu Ge Liang, saat bertemu dengan Cao Cao, Guan Yu menggunakan kesempatan tersebut untuk membunuhnya. Karena Cao Cao pernah mengampuni dan memperlakukan Guan Yu dengan baik, Guan Yu merasa berhutang budi kepada Cao Cao. Sebagai gantinya, Guan Yu mempersilakan Cao Cao untuk pergi. Dengan demikian, rencana Zhu Ge Liang agar Cao Cao terbunuh pun gagal.

Ilustrasi Cao Cao Memimpin Pasukan (Total War: Three Kingdoms) https://www.koeitecmoamerica.com/dw9/images/system/story/zoom/ss6_1.jpg

Pertempuran Guan Du mungkin adalah pertempuran yang memalukan untuk Yuan Shao (袁紹) karena Yuan Shao yang kekuatannya jelas jauh lebih besar dibandingkan Cao Cao, justru mendapati dirinya kalah. Dilansir dari Kisah Perang 3 Kerajaan, Yuan Shao memimpin pasukan sebanyak 700 ribu orang di pertempuran ini. Cao Cao dan Yuan Shao berperang selama dua bulan dan tidak ada yang keluar sebagai pemenang.

Akibat kekalahan perang yang berlarut, Xu You (許攸), yang merupakan ahli strateginya Yuan Shao, menyarankan agar segera menyerang Xu Chang (許昌), pusat kota pemerintahan Cao Cao. Xu You mengusulkan hal tersebut karena ia tahu bahwa pasukan Cao Cao sedang kekurangan perbekalan, sehingga harus meminta bantuan kepada Xu Chang. Jadi, Xu You ingin perbekalan Cao Cao dilenyapkan supaya pasukannya melemah.

Mendengar hal ini, Yuan Shao memarahi Xu You dan menuduhnya sebagai mata-mata. Xu You yang sakit hati langsung meninggalkan Yuan Shao dan mendatangi Cao Cao untuk bergabung dengannya. Setelah bertemu dengan Cao Cao, Xu You mengusulkan untuk membakar perbekalan pasukan Yuan Shao di Kota Wu Chao (烏巢), sehingga pasukan Yuan Shao melemah karena tidak memiliki bekal dan akhirnya menyerah.

Cao Cao langsung memerintahkan 5 ribu prajurit tangguh untuk menyerang Kota Wu Chao dan membakar perbekalan pasukan Yuan Shao. Yuan Shao terkejut akan kedatangan pasukan Cao Cao secara tiba-tiba. Dia pun secepat mungkin melarikan diri bersama dengan pasukannya yang tersisa dan akhirnya meninggal karena sakit.

Yuan Shao kalah karena selalu menganggap remeh musuh. Hal ini terjadi karena pada saat itu, Yuan Shao merupakan paduka terkuat di Tiongkok. Namun, ia akhirnya dikalahkan oleh Cao Cao yang menggunakan strategi hebat. Cao Cao pun berhasil menjadi penguasa besar di Tiongkok Utara.

Ilustrasi Liu Bei Melawan Pasukan Sun Quan (Dynasty Warriors 9) https://www.koeitecmoamerica.com/dw9/images/system/story/zoom/ss6_1.jpg

Pertempuran Xiao Ting dipicu oleh kemarahan Liu Bei (劉備) atas terbunuhnya Guan Yu di tangan panglima perangnya Sun Quan (孫權), yaitu Lü Meng (呂蒙). Liu Bei mengetahui bahwa pembunuh Zhang Fei ditampung oleh Sun Quan, bukan diserahkan langsung ke Liu Bei. Guan Yu (關羽) dan Zhang Fei (張飛) adalah saudara angkat dari Liu Bei, sehingga kematian mereka membuatnya sangat terpukul. Dilansir dari Kisah Perang 3 Kerajaan, Liu Bei memimpin 750 ribu pasukan untuk menyerang Sun Quan.

Sun Quan sangat terkejut begitu mendengar kedatangan pasukan besar Liu Bei. Ia langsung menyuruh Lu Xun (陸遜) untuk memimpin pasukan menghadapi Liu Bei. Pertempuran ini terjadi di musim panas, maka perkemahan pasukan Liu Bei berada di dalam hutan agar bisa berteduh.

Liu Bei lalu membuat peta situasi perkemahan pasukannya dan mengirimkannya kepada Zhu Ge Liang. Zhu Ge Liang terkejut melihat peta perkemahan tersebut dan langsung memerintahkan pengirim surat untuk memberitahu Liu Bei tiga hal, yaitu harus waspada terhadap serangan api musuh, segera pindahkan perkemahan pasukan keluar dari hutan, dan jika kalah perang, segera pergi ke Bai Di Cheng (白帝城). Lu Xun mendapatkan kesempatan emasnya untuk mengalahkan Liu Bei di sini karena ia melihat kedisiplinan pasukan Liu Bei sudah mulai kendur dan ia mulai menyiapkan strategi yang mematikan.

Lu Xun menyuruh Jenderal Zhu Ran (朱然) memimpin armada untuk menelusuri sungai dan menghadang pasukan Liu Bei. Selanjutnya, Lu Xun memerintahkan pasukan untuk menyerang Jiang Nan (江南) dan Jiang Bei ( 江北) serta membawa alang-alang untuk menyimpan alat pembuat api di dalamnya. Lu Xun juga menyuruh pasukannya bersiap-siap di kedua sisi sungai untuk membakar semua perkemahan pasukan Liu Bei tanpa tersisa satu pun.

Keesokan malamnya, perkemahan pasukan Liu Bei di bagian kiri dan kanan serta lokasi utara dan selatan sudah terbakar hebat oleh api. Pasukan Liu Bei pun menjadi kacau. Liu Bei yang terkejut langsung lari menunggangi kuda sampai akhirnya tiba di Gunung Ma An (馬鞍).

Ternyata, Gunung Ma An sudah dikelilingi oleh pasukan musuh. Namun, Liu Bei dengan pasukannya berhasil menerobos kepungan musuh dan melarikan diri ke Bai Di Cheng. Di saat yang genting, muncul Jenderal Zhao Yun (趙雲) yang datang menolong pemimpinnya. Akhirnya, Liu Bei pun bisa selamat sampai tujuan.

Ilustrasi Liu Bei Melawan Pasukan Sun Quan (Dynasty Warriors 9) https://www.koeitecmoamerica.com/dw9/images/gallery/zoom/ss1102_9.jpg

Pertempuran Dataran Wu Zhang dinilai seimbang karena ketika Kerajaan Shu Han mendengar bahwa Zhu Ge Liang (諸葛亮) meninggal, mereka langsung memutuskan untuk menarik mundur pasukan. Saat-saat seperti ini merupakan waktu yang tepat untuk Si Ma Yi (司馬懿) menyerang markas besar Zhu Ge Liang. Namun, Si Ma Yi tidak tahu bahwa sebelum wafat, Zhu Ge Liang berpesan kepada Yang Yi (楊儀) untuk membuat patung menyerupai dirinya dan tidak mengumumkan kematiannya.

Setelah Zhu Ge Liang meninggal, sebanyak 300 pasukan khusus secara rahasia mengawal jenazah Zhu Ge Liang untuk kembali ke Cheng Du (成都), ibu kota Kerajaan Shu Han. Mendengar hal ini, Si Ma Yi melakukan analisis dan menyimpulkan bahwa Zhu Ge Liang mungkin sudah meninggal dunia. Ia pun langsung memerintahkan pasukannya untuk mengejar pasukan Shu Han.

Di tengah pengejaran, Si Ma Yi mulai ragu bahwa ini mungkin merupakan salah satu trik Zhu Ge Liang untuk menjebaknya. Lalu, pasukan baris depan Cao Wei melaporkan bahwa markas besar pasukan Shu Han di Wu Zhang Yuan (五丈原) sudah kosong tidak bersisa. Si Ma Yi sangat senang dan melanjutkan pengejaran terhadap pasukan Shu Han.

Tetapi tiba-tiba, pasukan Shu Han berbalik arah. Terlihat jelas ada Zhu Ge Liang (patung) yang memimpin pasukan. Hal ini membuat Si Ma Yi terkejut dan memutuskan untuk menarik mundur pasukan karena takut terkena jebakan. Setelah tiba di Cheng Du, Zhu Ge Liang dimakamkan secara kenegaraan. Si Ma Yi pun akhirnya mengakui bahwa dirinya bukanlah tandingan dari Zhu Ge Liang dan menganggap Zhu Ge Liang sebagai orang jenius tanpa tandingan.

Ilustrasi Liu Bei Melawan Pasukan Sun Quan (Dynasty Warriors 9) https://www.totalwar.com/games/three-kingdoms/

Lü Bu (吕布) dikenal sebagai orang terhebat dan terkuat. Tidak ada satu orang pun yang bisa mengalahkannya. Jika dipikir lagi, Cao Cao tidak akan bisa menang melawan Lü Bu. Namun, pemikiran ini akhirnya terbukti salah karena Cao Cao berhasil mengalahkan Lü Bu dengan menggunakan strategi perang, bukan dengan kekuatan fisik.

Lü Bu merupakan orang ceroboh yang hanya menggunakan tenaga dan menganggap semuanya mudah untuk dilakukan. Ia juga tidak mau mendengarkan strategi dari penasihatnya, yaitu Chen Gong. Saat pasukan Cao Cao sedang menyerbu pasukan Lü Bu, Cao Cao akhirnya berhenti menggempur setelah menemukan strategi yang hebat. Hal ini membuat Lü Bu bisa beristirahat hingga akhirnya terlelap. Saat Lü Bu terlelap, jenderal bawahan Lü Bu, Hou Cheng (侯成), berkhianat dengan memerintahkan prajuritnya untuk mengikat erat Lü Bu.

Setelah itu, prajurit Hou Cheng mengayunkan bendera putih di atas menara gerbang sebagai tanda bahwa pasukan Cao Cao bisa menyerbu masuk ke dalam kota. Cao Cao juga menggunakan kesempatan yang ada untuk menguasai bendungan di Xia Pi. Saat pasukan Lü Bu terjebak, pasukan Cao Cao dengan cepat membuka bendungan tersebut, sehingga berhasil menenggelamkan pasukan Lü Bu. Lü Bu akhirnya ditangkap dan berhasil dihukum mati.

Itulah beberapa perang besar yang pernah terjadi di Tiongkok. Kebanyakan dari perang besar di atas terjadi saat Tiongkok berada di masa pemerintahan Dinasti Han akhir. Perang-perang besar di atas juga telah diadaptasikan dalam bentuk game dan film yang dapat dimainkan dan ditonton.

Sumber: Buku Kisah Perang 3 Kerajaan karya Shi Lei Qiu Tian dan Buku Romance of Three Kingdoms karya Luo Guan Zhong (https://www.threekingdoms.com/)

在中国发生的大战,目的是消灭其他王国和进攻其他地区,以扩大范围,然后最终控制中国。 这些大战,离不开皇盟,才能拥有更大的力量,从而轻松取得大胜。 以下是已经发生的主要战争。

三国之战的故事,据说黄盖成功地完成了他的使命,即假装向曹操投降。 黄盖随后带着一艘满是炸药的船来了,上面盖着布。 接近曹操的船后,黄盖下令放火。

终于,满载炸药的黄盖船撞上了曹操的二十多艘船,引发了巨大的爆炸。 曹操的船不自觉地着火了,火势蔓延开来。 为什么曹操的二十多艘船着火了? 这是因为战略家庞统成功地执行了计划。

起初,庞统假装加入曹操,并开始告诉他取得胜利的最佳策略。 他提议把所有的船都拴在一起,这样船就不会轻易摇晃沉没,这样就更坚固了。 失败后,曹操的将领之一张辽帮助曹操摆脱了黄盖的追捕。

然而,黄盖终于被张辽射中,掉进了河里了。 曹操率军继续逃往乌林、葫芦谷、华容道。 在花溶岛,他遇到了关羽等人。

按照诸葛亮的计划,当他遇到曹操时,关羽趁机杀了他。 结果,诸葛亮的计划没有实现。 因为曹操曾经宽恕过关羽,对关羽很好,所以关羽对曹操心存感激。 相反,关羽邀请曹操离开。 至此,诸葛亮杀曹操的计划落空了。

官渡之战对袁绍来说,大概是一场尴尬的战斗,因为实力明显远超曹操的袁绍,竟然发现自己被打败了。 根据三国之战的故事,袁绍率领七十万人的军队参加了这场战斗。 曹操与袁绍交战两个月,均未获胜。

由于战争的长期失败,作为袁绍的战略家许攸建议立即进攻曹操政府的市中心许昌。 徐佑之所以这样提议,是因为他知道曹操的军队物资紧缺,只好向徐畅求助。 于是,许攸想要消灭曹操的补给,以削弱他的军队。

袁绍闻言,斥责许攸,指责他是奸细。 心急如焚的许攸立即离开袁绍,来到曹操身边与他会合。 徐佑与曹操会面后,提议在乌巢烧毁袁绍军的补给,使袁绍军因缺乏补给而削弱,最终投降。

曹操立刻五千大军攻打吴超城,然后烧毁袁绍军粮。 曹操的大军突然到来,袁绍大吃一惊。 他赶紧带着剩余的部队尽快逃离,最终病死。

袁绍输了,因为他总是低估敌人。 因为那个时候,袁绍是华夏最强的领主。 然而,他最终被使用了伟大战略的曹操击败。 曹操也成功地成为了华北的伟大统治者。

萧亭之战是由刘备对孙权的军阀吕蒙杀死关羽的愤怒引发的。 刘备知道凶手张飞是被孙权抓到的,没有直接交给刘备。 关羽和张飞是刘备的养兄弟,他们的死对刘备的打击很深。 《三国志》记载,刘备率领七十五万大军攻打孙权。

孙权听说刘备大军来了,十分惊讶。 他立刻命令陆逊率军对付刘备。 这场战斗发生在夏天,刘备的军队在森林里扎营避难。

刘备随即绘制了他的军队营地情况图,并将其发送给诸葛亮。 诸葛亮看到军营的地图,大吃一惊,立即吩咐寄信人告诉刘备三件事,即提防敌人火力袭击,立刻将军队营地移出森林,如果战争输了,马上去找白帝城。 鲁迅在这里大获全胜,因为他看到刘备军队的纪律开始松懈,他开始准备一个致命的战略。

鲁迅命朱然率领舰队渡江拦截刘备。 接着,鲁迅命令军队攻打江南和江北,并带梁在里面储存火器。 鲁迅还命他的部队在大河两岸整装待发,将刘备部队的营地全部烧毁,一个都没有留下。

明晚,刘备左右两营,南北两处,已被大火烧毁。 刘备的队伍变得混乱起来。 刘备一惊,立即骑马奔跑,终于到了马鞍山。

原来,马鞍山已经被敌军包围了。 然而,刘备率军突破敌人的包围,逃到了白帝城。 关键时刻,赵云将军现身,前来帮助首领。 终于,刘备安全抵达目的地。

武张平原之战被判定为势均力敌,因为蜀汉国听说诸葛亮阵亡,立即决定撤军。 此时正是司马懿攻打诸葛亮大本营的最佳时机。然而, 司马懿却不知道,诸葛亮临死前,命令杨仪为他造像,不宣扬他的死讯。

诸葛亮死后,多达300名特种兵将诸葛亮的遗体秘密护送回蜀汉国都成都。 司马懿一听,分析了一下,诸葛亮可能已经去世了。 他立即命人追击蜀汉的部队。

追赶中,司马懿开始怀疑这可能是诸葛亮陷害他的诡计之一。 曹魏先头报告,蜀汉军在五丈原的大本营空无一人。 然后司马懿大喜,继续追击蜀汉大军。

可突然,蜀汉大军逆转。 明明有诸葛亮领兵。 这让司马懿大吃一惊,生怕中招,决定撤军。 到成都后,诸葛亮安葬。 司马懿终于承认自己不是诸葛亮的对手,视诸葛亮为绝世天才。

吕布是个粗心大意的人,只使用能量,认为一切都很容易。 他也不想听他的顾问陈宫的阴谋。 当曹操大军攻打吕布大军时,曹操找到了一个大计,终于停止了战斗。 这让吕布得以休息,直到他终于睡着了。 吕布熟睡之际,吕布手下的将领侯成背叛了吕布,命手下将吕布绑得严严实实。

之后,侯城的士兵在城楼上挥舞着白旗,表示曹操的军队可以进城了。 曹操也趁机控制了夏皮的大坝。 吕布大军被困时,曹操大军迅速开坝,将吕布大军击沉。 吕布最终被捕并成功处决。

这些是在中国发生的一些重大战争。 上述重大战争大多发生在中国晚汉时期。 上面的大战也被改编成可以玩可以看的游戏和电影的形式。

Penerjemah: Devin Isnaneti

Anda mungkin ingin melihat